Konsulat Iran Dibakar, Polisi Irak Tembak Mati 45 Demonstran
jpnn.com, JAKARTA - Aparat keamanan Irak merespons dengan brutal pembakaran kantor konsulat Iran oleh demonstran di Najaf, Kamis (28/11). Sedikitnya 45 demonstran tewas ditembak dan sejumlah lainnya luka-luka pascainsiden tersebut.
Reuters melansir bahwa 29 orang tewas di Nassiriya setelah pasukan keamanan memberondong kerumunan demonstran dengan peluru tajam. Sumber di kepolisian dan tenaga medis menyebut ada puluhan demonstran yang terluka.
Di Baghdad, tercatat ada empat korban tewas akibat peluru aparat. Sedangkan di Najaf sendiri 12 pengunjuk rasa kehilangan nyawa.
Banjir darah kali ini merupakan yang terparah sejak gelombang demonstrasi antipemerintah muncul pada Oktober lalu. Aksi brutal aparat makin menguatkan dugaan para demonstran bahwa pemerintah Irak adalah boneka Tehran.
"Semua polisi dan tentara di Najaf menembaki kami, seakan-akan kami membakar seluruh Irak," ujar salah seorang demonstran yang ikut membakar konsulat Iran kepada Reuters.
Demonstran lainnya menyebut pembakaran tersebut sebagai aksi berani yang mewakili aspirasi rakyat Irak. Dia menegaskan bahwa masyarakat Irak tidak rela Iran ikut campur dalam urusan pemerintahan.
"Akan ada pembalasan dari Iran, saya yakin itu. Mereka masih di sini dan pasukan keamanan akan terus menembaki kami," ujar Ali, salah satu demonstran di Najaf.
Iran sendiri merespons pembakaran kantor konsulat tersebut dengan menutup perbatasan dengan Irak di Mehran. Rezim Syiah di Tehran juga mendesak otoritas Irak menindak tegas para perusuh.