Konsumsi Masih Topang Ekonomi
Kamis, 10 Juli 2008 – 09:10 WIB
’’APBNP aman, walaupun jumlah subsidinya menjadi besar sekali,’’ kata Sri Mulyani. Selama harga BBM dalam negeri masih memakai pola penetapan, berbagai kemungkinan memang terjadi. Sebab, harga internasional terus bergejolak. Kata dia, jika harga internasional dan konsumsi melebihi batas aman, pemerintah berkonsultasi kembali dengan parlemen.
Dia memastikan, pemerintah tidak mengajukan APBNP untuk kali kedua. Jika harga minyak berbeda dengan asumsi dalam UU APBNP, pemerintah menggunakan pasal 7 dan 14 undang-undang tersebut. Kedua pasal tersebut memberikan kemungkinan penggunaan sejumlah kebijakan fiskal jika harga minyak melebihi asumsi APBNP. ’’Kita lihat apakah bisa disikapi dengan pasal-pasal tersebut,’’ katanya.
Dalam UU Keuangan Negara disebutkan pula, jika pelaksanaan anggaran tidak sesuai APBN, Menkeu bisa memakai dua langkah. Pertama, mengajukan perubahan anggaran. Kedua, melaporkan realisasi anggaran kepada DPR. ’’Kami menggunakan pilihan kedua,’’ sebutnya. Subsidi BBM hingga Juni 2008 mencapai Rp 60,5 triliun. Jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2007 sebesar Rp 26,3 triliun.
’’Ini artinya tiga kali lipat dibandingkan realisasi tahun lalu. Untuk subsidi listrik hingga tengah tahun ini sudah Rp 26,4 triliun, juga naik tiga kali lipat dari realisasi tahun lalu Rp 8,7 triliun.’’ Konsumsi BBM bersubsidi juga terus meningkat. Dari Januari-Juni, konsumsi BBM mencapai 19,6 juta kiloliter. Dengan begitu, hingga akhir tahun konsumsi BBM diproyeksikan menembus Rp 39 juta-Rp 40 juta kiloliter. (sof/oki)