Kontrak WIKA Capai 50 Persen
Kamis, 21 Juli 2011 – 09:40 WIB
Penyumbang terbesar pendapatan, masih berasal dari sektor konstruksi. Mulai dari general construction, building constrution, industrial plant dan energy. Sektor itu diharap mampu menyumbangkan kontrak baru senilai Rp 8,11 triliun. Sementara itu dari sektor non konstruksi terdiri dari Industri Beton Pracetak, realty/Property, Industri dan perdagangan ditarget dapat memproleh omset kontrak baru sebesar Rp 4,19 triliun.
Untuk eskpansi usaha, perseroan tengah meningkatkan sektor minyak dan power plant. Perseroan tengah mengejar sejumlah proyek baru di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan juga Timor Leste. Untuk di Timor Leste tengah membangun PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel), sebanyak 7 unit mesin di sekat Kota Dilli. ”Selain itu ada juga sedang dalam proses tender,” tambah Tonny Warsono, Direktur SDM dan Pengembangan WIKA.
Menurut Tonny, proyek itu merupakan bagian dari proyek EPC (engineering Procurement ). Di mana proyek PLTD itu memiliki daya 126 MW (7 x 18 MW) di Hera, Timor Leste bagian Utara. Untuk nilai kontruksi itu sebesar USD 16,2 juta. Saat ini, perseroan telah menyelesaikan 3 unit yang akan beroperasi akhir tahun ini. Sementara 4 unit lagi, akan diselesaikan Maret 2012. Proyek yang tengah dibidik itu antara lain pembangunan konstruksi PLTD di Bentano, Timor Leste sebesar 8x18 MW dengan nilai investasi USD 20 juta. Selain proyek itu, perseroan juga tengah membidik sejumlah proyek Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), diantaranya proyek 2x15 MW di Borang, Sumatera Selatan dan 2x65 MW di Kalimantan Selatan. (far)