Korban Gempa Lombok: 15 Orang Meninggal, 162 Luka-luka
jpnn.com, MATARAM - Hingga tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita, korban meninggal akibat gempa Lombok berjumlah 15 orang meninggal, 162 lainnya mengalami luka-luka, dan ribuan rumah rusak. Pemprov NTB pun menetapkan status tanggap darurat selama lima hari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H Muhammad Rum mengatakan, selama tanggap darurat, semua proses evakuasi dan pengiriman bantuan logistik akan dilakukan. Tim BPBD bersama tim dari kepolisian, TNI, Dinas Sosial Pemprov NTB, sejumlah pemkab, dan instansi lain akan membantu korban.
Kemarin sore (29/7) tiga truk BPBD yang berisi bantuan logistik dikirim ke lokasi bencana di Lombok Timur. Semua peralatan bencana seperti dapur umum, tenda pengungsian, makanan siap saji, pakaian anak-anak, dan selimut diangkut ke lokasi bencana. ”Kami kosongkan semua gudang BPBD,” katanya.
Rum menyebutkan, jumlah korban meninggal hingga tadi malam 15 orang. Perinciannya, 4 korban dari Lombok Utara dan 11 lainnya dari Lombok Timur. Satu orang di antaranya merupakan warga negara Malaysia yang sedang melancong di Sembalun.
Dari Lombok Timur, ada sembilan korban meninggal di Kecamatan Sambelia. Sebagian besar adalah warga Desa Madayin. Yakni Adiatul Aini, 27; Herniati, 35; Fatmirani, 27; Baiq Nila Wati, 19; dan Herli, 9. Dua korban lain berasal dari Desa Obel-Obel. Yakni Firdaus, 7, dan Mapatul Akherah, 7.
Selain mereka, Papuk Bambang, 60, dari Desa Sugin, dan Zahra, 3, dari Desa Dara Kunci, juga menjadi korban. Korban luka berat dan ringan di Sambelia dirawat di lapangan Desa Obel-Obel (51 orang), Puskesmas Belanting (62 orang), serta Puskesmas Sambelia (9 orang).
Dua korban meninggal lain berasal dari Kecamatan Sembalun. Yakni Isma, 30, mahasiswa pendaki gunung dari Ampang, Malaysia, dan Inaq Marah, 80, warga Desa Sajang. ”Korban luka di Sembalun 29 orang,” kata Rum.
Empat korban meninggal lain berasal dari Kabupaten Lombok Utara. Mereka tersebar di Kecamatan Bayan. Antara lain Janiarto, 8, dari Desa Sambi Elen; Rusdin, 34, dari Desa Loloan; Sandi, 20, asal Sumbawa yang meninggal di Desa Senaru; dan Natrinep, 11, dari Desa Senaru. ”Lainnya, 34 warga di Bayan mengalami luka ringan,” ungkap Rum.