Korban Meninggal Akibat Galodo di Sumbar Bertambah Jadi 50 Orang
jpnn.com, PADANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir bandang alias galodo, dan longsor yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan langkah penanganan darurat yang diambil, di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.
Berdasarkan laporan, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.
Adapun rincian dengan korban meninggal dunia tercatat dari Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.
"Datanya akan berkembang terus," kata Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5).
Dia menjelaskan bahwa Basarnas dan tim SAR gabungan masih berupaya mencari korban yang masih hilang menggunakan alat berat.
"Kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu. Apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicari, ya kita harus cari," ujar Suharyanto.
Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak juga dapat dipenuhi dengan baik.