Korban Terus Bertambah, Saraswati Minta Kasus Perdagangan Orang di Medan Diperhatikan
jpnn.com, MEDAN - Ketua Umum Tidar Rahayu Saraswati mendesak semua pihak menyoroti kasus perdagangan orang yang baru-baru ini terkuak di Medan, Sumatera Utara.
Dia mengingatkan kasus perdagangan orang yang melibatkan jaringan internasional harus dihukum seberat-beratnya.
"Telah terjadi dugaan penyekapan dan kekerasan terhadap Katarina Kewa Tupen, warga Kabupaten Flores Timur, NTT, di Medan dengan niat memperdagangkannya keluar negeri. Ini harus menjadi peringatan mendesak bagi pemerintah provinsi maupun kota," kata dia dalam siaran pers, Senin (4/4).
Perempuan yang akrab disapa Sara itu mendukung Ketua Tidar Sumut Tia Ayu Anggraini untuk menggalang gerakan untuk melindungi Katarina.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mendukung Tia selaku anggota DPRD Sumut untuk memberi desakan kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution, untuk meningkatkan upaya pengawasan lingkungan dalam rangka melawan sindikat perdagangan orang di kota tersebut.
Menurut Sara, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sering kali terjadi di balik pintu yang mengakibatkan sulitnya pembuktian dan penegakan hukum, terutama karena sedikitnya jumlah korban yang berhasil menyelamatkan diri dari jaringan mafia tersebut.
Pendiri Yayasan Parinama Astha yang fokus melawan perdagangan orang di Indonesia melihat jumlah kasus perdagangan orang yang terus meningkat, tetapi tidak sebanding dengan penegakan hukumnya.
“Fenomena gunung es ini hanya bisa dihancurkan jika semua lapisan masyarakat dan pemerintah memiliki kesadaran dan kepedulian tinggi tentang apa yang terjadi di sekeliling kita dan jika semua aparat penegak hukum serius menyelidiki kasus-kasus TPPO yang kerap kali berkaitan satu sama lain,” tegasnya.