Korut Semakin Agresif, Tiongkok pun Resah
Saat itu 13 orang tewas dan 6 ribu orang lainnya harus dirawat. Gas yang sama diduga dipakai Presiden Syria Bashar Al Assad untuk menyerang penduduk Kota Khan Seikhun dan menewaskan lebih dari 80 orang.
”Ada kemungkinan bahwa Korut sudah mampu mengirimkan misil dengan hulu ledak berisi sarin,” ungkap Abe kepada komite pertahanan dan diplomasi di parlemen. Tidak diketahui dari mana Abe memperoleh informasi tentang paparannya tersebut.
Sehari sebelum berita kesiapan uji coba nuklir Korut, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump melakukan pembicaraan via telepon. Mereka membahas tentang Pyongyang, tapi tidak diungkapkan detailnya.
Hanya, dikabarkan bahwa Tiongkok yang merupakan sekutu utama Korut meminta ada penyelesaian damai untuk Pyongyang.
Sementara itu, harian Global Times milik pemerintah Tiongkok menuliskan bahwa Beijing bakal mendukung sanksi PBB terhadap Pyongyang jika mereka kembali melakukan uji coba nuklir.
Termasuk membatasi ekspor minyak ke Korut. Media tersebut menegaskan bahwa Tiongkok tidak bisa diam saja saat melihat ketegangan masalah nuklir. Korut diminta menghindari benturan langsung dengan Trump.
”Caranya menghentikan aktivitas yang provokatif. Jika pemerintah Korut membuat kesalahan besar, mereka bakal sulit mendapat kesempatan untuk memperbaiki strateginya.” Demikian bunyi salah satu artikel di Global Times. Isolasi dari negara-negara lain membuat Korut sangat bergantung pada Beijing.
Di sisi lain, Jong-un, tampaknya, ingin perhatian publik teralihkan. Dia mengundang berbagai media internasional untuk menghadiri pembukaan proyek permukiman Ryomyong Street.