Korwil Honorer K2: Jangan Lupa ya, Pak Presiden
jpnn.com, JAKARTA - Gaji minim dan status yang tidak jelas, bukan jadi penghalang bagi sejumlah pegawai honorer K2 di Jawa Tengah untuk berbagi.
Mereka masih mau menyisihkan rezekinya untuk membantu masyarakat terdampak krisis ekonomi akibat wabah virus corona COVID-19.
"Di tengah keprihatinan kami atas keterlambatan NIP dan SK PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), nasib honorer K2 yang terkatung-katung di tengah corona, kami dan kawan-kawan masih memikirkan keselamatan orang lain. Walaupun kecil nilainya, tetapi kami rasa dengan membagikan masker gratis kepada masyarakat akan membantu pemerintah dalam penanggulangan COVID-19," tutur Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Tengah Ahmad Saefudin kepada JPNN.com, Jumat (24/4).
Ahmad yang lulus seleksi PPPK tahap satu pada Februari 2019 ini menegaskan, aksi tersebut bukan untuk pamer tetapi lahir dari nurani kemanusiaan seluruh honorer K2.
"Memang nasib kami sangat disengsarakan oleh sistem pemerintah selama belasan hingga puluhan tahun. Namun kami kembalikan kepada Allah. Kalau pemerintah benar, biar Allah memberi kemudahan, pun sebaliknya," jelasnya.
Guru salah satu SMP negeri di Kabupaten Boyolali ini menambahkan, seluruh honorer K2 masih punya nurani atas kondisi daerah yang diterjang COVID-19.
Sesakit-sakitnya hati honorer K2 tetapi masih ada rasa kepedulian teehadap kondisi masyarakat.
"Ada pesan yang harus kami sampaikan ke pemerintah, sebanyak-banyaknya serapan APBN untuk COVID-19, jangan lantas nasib honorer K2 dilupakan. Ada hak PPPK yang harus segera pemerintah realisasikan. Janganlah pemerintah terlalu banyak skenario mengulur penderitaan nasib kami," tegasnya.