KPK Dibela, Polisi Pilih Menunda
Jumat, 17 Juli 2009 – 07:21 WIB
Pengamat komunikasi politik UI, Effendi Gazali menerangkan bahwa polemik antara KPK-Polri tersebut hanyalah perang persepsi. Saat ini, komisi tengah menghadapi serangan dengan modus luar biasa. "Apa yang disampaikan pimpinan KPK, bahwa mereka telah bekerja sangat baik. Kesimpulan kami dari audit komunikasi maka jawaban pimpinan KPK itu memuaskan,? jelasnya. Untuk itu, pihaknya siap berada di belakang KPK memberikan dukungan.
KPK juga mendapatkan dukungan dari pengacara Firman Wijaya. Dia juga bertanya-tanya terkait pihak yang membikin skenario melemahkan KPK seperti ini. "Saya kira Presiden SBY harus mengambil alih persoalan ini, sehingga tidak ada ancaman yang bisa menggerogoti KPK," jelasnya.
Dukungan kepada KPK memang terus mengalir sejak awal pekan lalu. Ini terkait desas-desus yang berkembang di lingkungan Kejaksaan dan Polri yang bakal mengusut pimpinan KPK karena terlibat kasus suap. Belakangan, Polri dan Kejagung telah menagadakan gelar perkara untuk menangani kasus itu. Para pimpinan KPK diduga mendapatkan suap sebesar Rp 6 miliar dalam penanganan kasus korupsi yang melibatkan Direktur PT Masaro Anggoro Wijoyo. Anggoro sendiri saat ini masih buron.