KPK Dituding Menista Agama dan SDA, Ini Reaksi Ruki Cs
jpnn.com - JAKARTA - Tersangka korupsi penyelenggaraan ibadah haji Suryadharma Ali dan para pendukungnya menuding petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Rutan Pomdam Jaya, Guntur melakukan penistaan agama. Mereka menghembuskan kabar bahwa bekas ketua umum PPP yang kini jadi penghuni Rutan Guntur itu dihalang-halangi saat hendak salat.
Kabar itu sampai membuat lima pimpinan KPK merasa perlu menggelar konferensi pers khusus. Pelaksana tugas (Plt) Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dengan tegas membantah kabar miring itu.
"Saya harus menjelaskan karena ini sensitif, karena terkait hak melaksanakan salat untuk yang beragama Islam," kata Ruki yang berbicara didampingi empat pimpinan KPK lainnya.
Mantan polisi itu mengakui bahwa pelaksanaan ibadah di dalam rumah tahanan memang tidak sebebas di luar. Sebab, ada batasan waktu dan tempat bagi tahanan yang hendak melaksanakan ibadah seusai kepercayaan masing-masing.
Meski begitu, Ruki meastikan hak beribadah para tahanan tetap terpenuhi. Menurutnya, petugas di rutan tidak pernah menghentikan kegiatan ibadah tahanan.
"Tidak ada unsur penistaan agama Islam. Petugas jaga juga tidak pernah mengusir atau menghentikan paksa. Petugas selalu mengatakan dengan sopan bahwa melaksanakan salat sudah selesai," paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Rutan Guntur dikelola secara profesional oleh personel dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum HAM yang diperbantukan ke KPK. Karenanya, kualitas mereka tidak perlu diragukan lagi.
"Saya beberapa kali ketemu tahanan yang salat Jumat berjamaah, beberapa ada yang kenal. Sampai kemarin salat tidak ada masalah," pungkas Ruki.