KPK Jerat Irwandi, Eks Kombatan GAM Beri Warning ke Jokowi
jpnn.com, BANDA ACEH - Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Rafiq Sabri berencana menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rencana Sabri didasari persoalan Gubernur Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Irwandi Yusuf yang menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sabri mengatakan, penahanan Irwandi bisa membuat Aceh bergejolak lagi. Menurutnya, potensi gejolak di provinsi berjuluk Serambi Mekah itu bisa dicegah jika Irwandi dilepaskan dari tahanan KPK.
"Dalam hal penangkapan Irwandi Yusuf ini dapat berimbas pecahnya konflik kembali di Aceh. Kami mendukung kinerja KPK dalam memberantas Korupsi di Aceh, namun dalam pelaksanaannya harus memperhatikan hal-hal khusus yang berlaku di Aceh," kata Sabri dalam pesan elektroniknya ke media, Selasa (17/7).
Baca juga: KPK Tahan Gubernur Aceh, Begini Ancaman Eks Tokoh GAM
Tokoh Aceh yang dikenal dengan sebutan Panglima Yatim itu menegaskan, Irwandi tak terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Menurutnya, KPK menjemput paksa Irwandi dengan melibatkan kendaraan lapis baja seperti halnya penangkapan teroris.
Eks kombatan GAM Rafiq Sabri alias Panglima Yatim. Foto: istimewa for JPNN
Padahal, kata Sabri, ketua umum Partai Nangroe Aceh itu sedang beristirahat di Pendopo Gubernur Aceh. Sabri pun meyakini tak ada barang bukti tentang keterlibatan Irwan dalam kasus suap.
Sabri menambahkan, mantan menteri propaganda GAM itu menjadi harapan bagi banyak anak-anak Aceh yang yatim piatu. "Irwandi Yusuf juga diakui sebagai ayahnya anak-anak yatim oleh sebagian besar warga Aceh. Beliau (Irwandi Yusuf) juga sebagai tokoh idola dan tokoh perdamaian Aceh," ujarnya.