KPK, Puspom TNI dan Tim Independen Teliti Fisik Helikopter Berbau Rasuah
jpnn.com, JAKARTA - Lima orang petugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi hanggar Skadron Tekhik 021 Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (24/8). Tujuannya adalah melakukan pengecekan fisik atas helikopter AgustaWestland AW-101 yang bermasalah karena proses pembeliannya sarat rasuah.
Sebagaimana pemberitaan JawaPos.Com, lima petugas KPK yang terlihat mengenakan batik mengecek kondisi helikopter buatan perusahaan patungan Italia dan Inggris itu. Wajah mereka pun tidak tampak lantaran semuanya tertutup dengan masker.
Petugas satu per satu melihat detail bagian AW-101, termasuk pada bagian kokpit. Mereka juga tampak mencatat hasil pengecekan.
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Mayjen TNI Dodik Wijanarko juga ikut memantau pengecekan itu. Sebab, pengecekan juga melibatkan POM TNI dan pihak independen yang ahli dalam bidang pesawat.
"Jadi memang pengecekan fisik oleh tim ahli independen, bersama KPK dan juga POM TNI," ujar Dodik saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (24/8).
Dodik menambahkan, pengecekan fisik itu dilakukan untuk mengetahui apakah alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dibeli dengan uang negara itu sesuai harga atau tidak. Karena itu pemeriksaan dilakukan secara detail.
"Untuk mengetahui sesuai dengan spesifikasi, sesuai dengan harganya," katanya.
Seperti diketahui, pengadaan AW-101 bermasalah karena diwarnai rasuah. Sudah ada enam tersangka dalam kasus itu, termasuk lima anggota TNI dan satu pengusaha.