Krakatau Steel Minta Pemerintah Naikkan Bea Masuk Baja Impor Jadi 20 Persen
Kalau pemerintah membiarkan kondisi ini terus-menerus, Maningkas mengingatkan bahwa PT Krakatau Steel memiliki karyawan dan vendor lebih dari 20 ribu orang. "Sementara tahun lalu Krakatau Steel mengalami kerugian sebesar US$143 juta," ungkap Roy.
Apalagi pada APBN 2015, pemerintah mengalokasikan hampir 15 persen APBN untuk Infrastruktur. Artinya kebutuhan baja cukup signifikan. "Kalau pemerintah tak melindungi, potensi ini akan dimanfaatkan asing," kata Roy.
Contohnya, ujar Maningkas, proyek pemerintah Petra Gas milik Pertamina membangun pipa dari Semarang ke Gresik. Harga satu pipanya sebesar US$1 juta.
"Yang menang bukan perusahaan Indonesia tapi Korea. Itu menjadi alasan, jika pemerintah tidak proteksi industri baja dalam negeri, industri ini akan gulung tikar," pungkasnya.(fas/jpnn)