Kredit Investasi Tumbuh Tetapi Masih Minus
jpnn.com, SAMARINDA - Pembentukan modal tetap bruto (PMBT) atau investasi Kaltim pada triwulan pertama 2018 mengalami penurunan lima persen dibandingkan periode yang sama pada 2017 yang sebesar 9,8 persen.
Penurunan tersebut berdampak pada penyaluran kredit investasi yang saat ini masih terkontraksi minus 11,4 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Muhamad Nur mengatakan, kredit investasi Kaltim mengalami deselerasi.
Yakni, terjadi kontraksi sebesar minus 11,4 persen pada triwulan pertama 2018. Namun, tidak sedalam kontraksi pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar minus 16,9 persen.
Artinya, kredit investasi sebenarnya tumbuh meski masih minus.
“Adapun kontraksi kredit investasi tertinggi terjadi pada kredit investasi pada sektor pertambangan yang terkontraksi minus 31,0 persen pada triwulan I 2018,” kata Nur kepada Kaltim Post, Kamis (21/6).
Meski demikian, Nur melihat ada sedikit perbaikan kredit investasi Kaltim disertai peningkatan risiko kredit yang naik dari 5,5 persen pada triwulan keempat 2017, menjadi 6,2 persen di triwulan pertama 2018.
“Risiko kredit investasi masih berada di atas threshold non-performing loan (NPL) sebesar lima persen,” ujar Nur.