Krisis, Harga Daging Segar Bakal Melonjak
Selasa, 06 Maret 2012 – 11:12 WIB
Di lain pihak, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim Suparwoko menyanggah adanya krisis bahan baku sapi. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dirilis per semester pertama 2011 lalu, jumlah populasi sapi di Jatim sebesar 4,709 juta ekor. Sapi yang lahir setiap tahunnya mencapai 977 ribu ekor. Sementara sapi yang dipotong oleh 122 RPH (rumah pemotongan hewan) di Jatim sebanyak 428 ribu ekor. Sedangkan sapi yang dijual hidup sebanyak 148.590 ekor. "Artinya, kita masih surplus sapi 345 ribuan ekor, dan kelebihan daging 98 ribu ton," tuturnya.
Menanggapi harga daging segar yang terancam melambung, Suparwoko menyatakan kebijakan itu memang sepenuhnya bergantung pada mekanisme pasar. "Pangsa daging segar bakal tetap ada, meski harganya naik. Tidak akan berpengaruh di pangsa pasar menengah ke bawah di Jatim, karena daging sapi merupakan substitusi," paparnya. Memang, kata Suparwoko, harga daging segar yang ideal semestinya ada di angka Rp 55 ribu - Rp 58 ribu per kilo. Sedangkan per kilo hidup sebesar Rp 25 ribu.
Untuk kebijakan menghentikan perdagangan sapi antar pulau, Suparwoko secara terang menolak. "Kalau dihentikan, berarti kita menentang prinsip hukum perdagangan. Yang kami bisa lakukan adalah menghimbau. Sapi yang keluar Jatim sekarang sudah turun drastis. Kami sudah berkomitmen tentang itu," tandasnya. (gal)