KSAL: IMSS Sarana Kerja Sama Menjaga Stabilitas Keamanan Laut
Laksamana Yudo di hadapan delegasi negara sahabat menyampaikan kawasan Asia Tenggara sebagai titik sentral yang menghubungkan kawasan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Menurut dia, posisi ini menyebabkan setiap negara memiliki kebijakan yang menekankan pada pengembangan tatanan dan mekanisme kerja sama dalam rangka pengelolaan kepentingan bersama di laut dengan berdasarkan pada saling menguntungkan.
Selain itu, kerja sama dalam rangka membahas mengendalikan potensi konflik, ketidakpercayaan, kecurigaan serta berbagai bentuk ancaman lainnya.
Menurut Yudo, ancaman keamanan non-tradisional terkait environmental security, food security, economic security, energy security, human security, maritime security, masih menjadi topik utama, yang disebabkan adanya keterkaitan, dan memungkinkan terjadinya overlapping, di samping itu kondisi tersebut diperburuk dengan adanya ancaman keamanan di bidang kesehatan, seperti halnya pandemi Covid-19 saat ini.
”Tantangan bidang maritim di masa depan sangatlah besar, sehingga tidak ada satu negara-pun yang mampu mengatasinya sendiri. Dalam perspektif saya, kerja sama merupakan elemen kunci paling memungkinkan dalam meningkatkan dan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas dari tiap bangsa dalam menghadapi permasalahan yang muncul dengan jalan saling melengkapi,” ujar KSAL.
Simposium selama 2 hari ini akan dibagi dalam 6 sesi dengan topik Biological Defense, Maritime Challenge and Oppoturnity; Humanitarian Assistence and Disasters Relief; Building Asian Sail Training Organization and Asian Tallship Regatta Program.
Topik lainnya adalah Military and Intelligence Activities in EEZ, Rule and Exercise; Building Maritime Security Information Exchange dan Maritime Unmanned or Autonomous Vehicles Operation, Law of the Sea Perspective.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!