KSPPS BMT BUS Rembang Diminta Fokus Garap Sektor Pertanian dan Kelautan
Menteri Teten menjelaskan, BMT Bus merupakan koperasi modern dan ada di 7 propinsi. Bahkan telah menjadi pelaksana pembayaran lembag besar seperri universitas Lamongan.
Untuk itu, pihaknya berharap BMT BUS bisa "naik kelas" menjadi lembaga koperasi yang besar.
"Sehingga pemerintah sangat terbantu menyalurkan pembiayaan untuk UMKM yang lebih mudah dan lebih murah. Dan kita tahu UMKM yang meminjam koperasi ada pembinaan. Bagaimana literasi keuangannya dan memgembangkan usahanya. Jadi pemerintah kalo memperkuat BMT BUS ini sama saja dengan memperkuat kelembagaan keuangan masyarakat. Dan kita butuh itu," kata Teten.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUKM Supomo menjelaskan, pihaknya telah sepakat untuk meningkatkan pembiayaan kepada BMT BUS. Namun untuk jumlahnya masih dilakukan analisis keuangan.
"Kami berkomitmen bersama-sama untuk topup pembiayaan BMT Bus ini. Masih dikalkulasi beapa kebutuhannya. Kalau hasil analisis usaha LPDB bagus harus diberikan maksimum," ujarnya.
Ketua Pengurus KSPPS BMT BUS Abdulah Yasin menjelaskan, koperasi yang didirikan pada 10 Nopember 1996 tersebut kini sudah memiliki 185 cabang dii 7 propinsi, dengan aset lebih dari Rp 1.2 triliun. Akibat pandemi Covid-19 berdampak penurunan 30 persen.
"Saya sampaikan terimakasih kepada MsnkopUKM dan LPDB-KUKM. Relaksasi pembiayaan akan mulai Juli, karena terganggu akibat pandemi Covid-19," kata Abdullah.
Garap Sektor Pertanian dan Kelautan