KTNA: Bertani Kini Lebih Mudah dan Menguntungkan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir mengatakan menjalani aktifitas pertanian saat ini lebih mudah dan menguntungkan.
Winarno yang mewakili petani, menyampaikan pengalamannya terkait manfaat dukungan pemerintah selama Pemerintahan Joko Widodo begitu terasa dan tepat sasaran.
"Pertama dari penyediaan air berupa bendungan-bendungan berjumlah 65 buah. Ada yang sudah selesai ada yg belum," ujar Winarno dalam acara Sarasehan KTNA di Wisma Yampi, Jakarta Selatan.
Winarno menambahkan, untuk sistem irigasi pemerintah membantu memperbaiki saluran air yang rusak, membuatkan embung-Embung (waduk kecil). Karena selama ini lahan pertanian tidak sepenuhnya mendapat pengairan yg ideal.
"Embung yang jumlahnya bisa mencapai 30 ribu di seluruh Indonesia ini dibuatkan untuk menghadapi Elnino. Jumlah ini bisa mengairi lahan Pertania hingga 4 (empat) juta hektar (ha)," katanya.
Sejak 2015 petani juga mendapatkan bantuan berupa subsidi benih. Untuk meningkatkan indeks pertanaman dibantu dengan mekanisasi pertanian dari yang kecil hingga yang besar. Termasuk dryer (mesin pengering) bagi petani jagung. Jumlahnya mencapai puluhan ribu. Winarno mengakui belum semua kelompok tani mendapatkan bantuan dalam bentuk alat mesin pertanian (Alsintan) ini. Tak dipungkiri bantuan ini efektif menekan biaya tenaga kerja.
"Termasuk juga mesin panen. Potensi kehilangan saat panen saat ini berhasil diturunkan menjadi 3-4 persen saja. Ke depannya kita targetkan 2-3 persen. Bahkan seperti di Jepang, 1-2 persen saja. Kita optimalkan dioperatornya nanti diberi pelatihan dan pembekalan lagi,"jelas Winarno.
Ia menggambarkan, dulu saat panen masih menggunakan cara tradisional menggunakan arit, kehilangan saat panen mencapai 10 persen disebabkan rontok. Berapa persen yang terselamatkan setelah adanya bantuan mekanisasi bisa dengan mudah dihitung. Dan menurutnya ini menjadi keutungan langsung bagi petani.