KTT ASEAN: Presiden Jokowi Ungkap Kekecewaan terhadap Myanmar
Adapun Presiden juga mengingatkan bahwa meski penting bagi ASEAN untuk tetap menghormati prinsip non-intervensi, terdapat pula kewajiban untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip Piagam ASEAN, yang mencakup good governance, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan pemerintah yang konstitusional.
Menurut Presiden, keputusan tersebut juga memberikan ruang bagi ASEAN untuk tetap menjalankan berbagai kemajuan, sejalan dengan janji bagi rakyat ASEAN.
“Sebagai satu keluarga, Bapak Presiden sampaikan bahwa uluran tangan ASEAN harus tetap ditawarkan kepada Myanmar, termasuk pemberian bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar,” ujar Menlu.
Dalam KTT tersebut, Presiden pun menekankan bahwa rakyat Myanmar memiliki hak untuk hidup di bawah kedamaian dan kesejahteraan, dan bahwa rakyat Indonesia terus berharap akan pulihnya demokrasi bagi Myanmar melalui proses yang inklusif.
KTT ASEAN ke-38 dan ke-39 dijadwalkan berlangsung dari 26 hingga 28 Oktober, di bawah keketuaan Brunei Darussalam.
Selain terkait Myanmar, Presiden juga mengangkat dua hal utama lainnya, yakni terkait pentingnya penguatan institusi ASEAN, serta ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Selain Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar turut mendampingi Presiden Jokowi dalam hari pertama pertemuan tersebut. (ant/dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!