Kuala Lumpur Minta Bupati Banyuwangi Berbagi Pengalaman soal Inovasi Daerah
jpnn.com, BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendapat kepercayaan berbagi pengalaman terkait pengembangan daerah dalam Mayor Caucus atau forum Pertemuan Wali Kota Malaysia, di Kuala Lumpur, Rabu (9/8).
Anas diundang untuk menyampaikan sejumlah hal yang berfokus pada inovasi daerah, mengingat Banyuwangi kini dikenal terus bergeliat dengan berbagai inovasi di tengah keterbatasan yang ada.
"Banyuwangi masih terus bebenah. Kami punya banyak keterbatasan, masih banyak pekerjaan rumah, sehingga tidak boleh diam. Dalam bahasa lokal kami, harus umek (terus bergerak). Maka lahirlah inovasi-inovasi," ujar Anas.
Anas bakal memaparkan pengembangan Banyuwangi dalam tema The Transformation of Banyuwangi: Challenges and Outcomes. Materi yang disampaikan seputar inovasi daerah.
Anas akan menekankan sejumlah inovasi, seperti di bidang ekonomi yang mengandalkan perpaduan antara sektor pertanian, UMKM, dan pariwisata. Peningkatan aksesibilitas melalui pengembangan Bandara Banyuwangi yang sebelumnya tak ada penerbangan menjadi empat kali sehari, dan akan bertambah enam kali sehari dalam waktu dekat ini, disebut Anas menjadi salah satu kunci kemajuan.
Dengan aksesibilitas yang mudah, berbagai peluang pengembangan terbuka, baik untuk pariwisata, dunia usaha, maupun pendidikan.
"Dengan sinergi banyak pihak, Banyuwangi berhasil meningkatkan pendapatan per kapita warga dari Rp 20,8 juta per orang per tahun menjadi Rp 41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen. Angka kemiskinan pun menurun menjadi 8,79 persen pada 2016," papar Anas.
Kepala Sub Bagian Humas Banyuwangi Rahmawati Setyoardinie mengatakan, pemerintah Kuala Lumpur mengundang Banyuwangi setelah melihat sejumlah pengembangan yang dilakukan. Banyuwangi sebelumnya sama sekali tak dihitung dalam peta kemajuan daerah. Sebagai daerah terluas di Pulau Jawa, hambatan infrastruktur Banyuwangi sangat besar mengingat keterbatasan anggaran.