Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kuartal III 2020, Laba Bank Mega Naik jadi Rp2,2 Triliun

Kamis, 12 November 2020 – 04:03 WIB
Kuartal III 2020, Laba Bank Mega Naik jadi Rp2,2 Triliun - JPNN.COM
Bank Mega (Logo). Foto dok Bank Mega

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Mega Tbk berhasil membukukan kinerja positif di tengah pandemi yang masih belum mereda di kuartal III 2020. 

Laba sebelum pajak tercatat naik sebesar 27,7 persen menjadi Rp2,2 triliun berbanding Rp1,7 triliun. Sedangkan laba bersih  tumbuh sebesar 27,8% menjadi Rp1,8 triliun berbanding Rp1,4 triliun pada periode sebelumnya.

Pertumbuhan ini jauh di atas pertumbuhan Laba Sebelum Pajak Perbankan per September 2020 yang mengalami pertumbuhan negatif 27,6% YOY  (OJK).

Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib menjelaskan strategi menjaga profitabilitas adalah dengan fokus pada peningkatan pendapatan melalui pendapatan bunga bersih dan fee base income serta menurunkan biaya.

“Pertumbuhan laba Bank Mega dikontribusikan oleh meningkatnya Net Interest Income (NII) 8,3% secara Year on Year menjadi Rp2,97 triliun dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp2,75 triliun. Pertumbuhan ini jauh di atas pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih Perbankan per Agustus 2020 yang mengalami pertumbuhan negatif menjadi sebesar -2,57% (YoY)," jelasnya.

Faktor penyumbang laba lainnya adalah meningkatnya Fee Based Income secara Year on Year sebesar 3,1% sebesar Rp1,64 triliun berbanding Rp1,59 triliun. Pertumbuhan Fee Based Income Perbankan per Agustus 2020 tercatat sebesar 12,44% (YoY).

Hal ini semakin diperkuat menurunnya biaya operasional yang menyebabkan menurunnya rasio BOPO menjadi 71,0% pada September 2020 atau turun dibandingkan September 2019 sebesar 74,8 %.

"Jika dibandingkan dengan rasio BOPO secara industri, BOPO Bank Mega jauh lebih rendah dari BOPO perbankan per Agustus 2020 sebesar 85,0%. Semakin rendah ini menunjukkan semakin efisiennya Bank Mega dalam melakukan kegiatan operasionalnya,” jelas Kostaman.

Di tengah kondisi perekonomian yang cukup menantang ini akibat pandemi, Bank Mega tetap mencatat pertumbuhan kredit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News