Kuat Ma'ruf & Finger Heart dari Sosok Jahat
Oleh Dhimam Abror DjuraidDi usianya yang masih relatif muda, Ferdy Sambo sudah mempunyai dua bintang di pundaknya. Sebuah prestasi yang meleseat bak meteor.
Tidak ada yang menduga bakal terjadi ‘the rise and fall’ karena awalnya yang terlihat ialah ‘the rise and rise of Ferdy Sambo’ atau kesuksesan demi kesuksesan dalam karier Ferdy Sambo.
Ia menyalip pangkat seniornya. Kemudian memegang jabatan sebagai kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) yang sangat ditakuti oleh semua polisi, karena semua rahasia polisi ada di tangan Divisi Propam.
Ia menjadi ketua Satgassus Merah Putih yang powerful dan bekerja secara klandestin. Ia mempunyai jaringan kuat ke semua kelompok, baik yang terang maupun yang gelap.
Itulah sebabnya para rival Sambo menyebutnya sebagai ‘Kaisar’. Ia diduga memimpin jaringan konsorsium perjudian gelap yang beromzet triliunan rupiah, sampai konon di bunkernya tersimpan uang kontan ratusan miliar, bahkan mendekati Rp 1 triliun.
Semuanya menjadi desas-desus yang tidak terungkap ke publik dan akan tetap menjadi misteri. Persidangan perkara pembunuhan berencana yang melibatkan Sambo tidak menyentuh kasus-kasus itu.
Kasus-kasus lainnya itu dianggap sebagai ‘side story’ alias cerita sampingan yang tidak relevan bagi perkara pembunuhan terhadap Yosua Hutabarat.
Motif di balik pembunuhan berencana yang keji itu tidak terungkap dalam persidangan. Rekening Yosua yang menyimpan uang besar juga tidak dianggap relevan untuk dijadikan bukti yang ada sangkut pautnya dengan pembunuhan.