Kuat Ma'ruf & Finger Heart dari Sosok Jahat
Oleh Dhimam Abror Djuraidjpnn.com - Ibarat skenario film, sidang perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat memunculkan penjahat dan pahlawan.
Pemeran utama Ferdy Sambo digambarkan sebagai ‘the villain’ atau tokoh jahat yang layak dihukum mati. Lalu ada peran penjahat pembantu dimainkan oleh Putri Candrawathi yang dihukum 20 tahun.
Peran-peran figuran bergiliran menerima vonis. Di antara peran pembantu antagonis itu ada Kuat Ma’ruf, the driver yang divonis 15 tahun.
Hukuman untuk Kuat Ma'ruf hampir dua kali lipat dari tuntutan jaksa penuntut umum, yakni delapan tahun penjara.
Ada pula Ricky Rizal yang ikut terlibat dalam perkara pembunuhan itu sehingga divonis 13 tahun penjara. Putusan itu juga lebih berat dari tuntutan JPU yang hanya delapan tahun penjara.
Vonis terhadap Sambo dan Putri Cendrawati menjadi putusan utama yang penuh ketegangan. Di balik setiap laki-laki sukses terdapat peran seorang perempuan yang kuat.
Dan, di balik kejatuhan seorang laki-laki terdapat juga peran perempuan yang kuat. Dua adagium itu bisa menggambarkan perjalanan karier Ferdy Sambo yang sangat mungkin bisa dibuat film layar lebar, misalnya dengan judul ’The Rise and Fall of Ferdy Sambo’.
Kisah mengenai kesuksesan dan kejatuhan Ferdy Sambo itu bisa mengungkap peran Putri Cendrawati yang sangat signifikan.