Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kuburan Dibongkar, Dua Kaki dan Mata Mayat Korban Tabrakan Dicuri

Senin, 15 Desember 2014 – 09:00 WIB
Kuburan Dibongkar, Dua Kaki dan Mata Mayat Korban Tabrakan Dicuri - JPNN.COM
Makam Yuvenalis Mau di perkebunan PT Makin Grup di Desa Patai, Kecamatan Cempaga, Kotim, yang dibongkar orang tak dikenal, Jumat (12/12) lalu. Foto: Kalteng Pos/JPNN

jpnn.com - PALANGKA RAYA – Para karyawan PT Makin Grup serta warga di Desa Patai, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Jumat (12/12) sore dibuat geger. Pasalnya, sejumlah organ tubuh dari mayat Yuvenalis Mau (20) tampak dimutilasi dan hilang dibawa pergi orang tak dikenal.

Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Senin (15/12) mewartakan, organ tubuh mayat yang dibawa kabur itu adalah korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi Kamis (4/12) sekitar pukul 18.00 di sekitar Desa Patai. Korban tewas setelah sepeda motor yang ditumpanginya bertabrakan dengan sepeda motor lainnya yang pengemudinya juga tewas. Sementara Yuvenalis yang merupakan warga asal Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga tewas di lokasi kejadian.

Mayat Yuvenalis dibawa kaum kerabatnya untuk dimakamkan di Blok 3 PT Makin Grup, karena korban adalah karyawan di perusahaan sawit itu. Sementara mayat yang satunya dibawa keluarganya untuk dimakamkan di di Desa  Rumbung Buyung.

Menurut Aloysius Koli, tokoh masyarakat NTT yang ada di PT Makin Grup, mayat Yuvenalis Mau baru dimakamkan Jumat (5/12) sore sekitar pukul 16.00 WIB di pemakaman umum di sekitar perusahaan, tepatnya di Blok 3 (di PT Makin Grup terdiri dari Blok 1-20). Sesuai tradisi orang NTT, khususnya yang beragama Katolik karena kebetulan korban beragama Katolik, selama 40 hari 40 malam, keluarga duka masih terus mengenang arwahnya dalam doa. Bahkan di atas kuburnya juga dinyalakan lilin setiap malam selama 40 hari.

Sejak hari pertama dimakamkan, keluarganya selalu datang ke kuburan Yuvenalis pada sore harinya untuk menyalakan lilin sekaligus berdoa di samping makamnya. Hingga Kamis (11/12) sore, keluarga korban yang ziarah ke makam itu melihat kuburannya masih utuh.

Baru pada keesokan harinya, Jumat (12/12) sore, ketika keluarga berjumlah tiga orang datang lagi untuk pasang lilin sekaligus memasang salib di atas kubur, mereka terkejut melihat kondisi tanah di atas makam Yuvenalis Mau sudah tak utuh lagi. Bahkan sebagian tanah sudah digali dan ditutup dalam kondisi tak utuh lagi. Sementara lima makam lainnya yang juga dikubur di sekitarnya, satu makam seorang muslim dan 4 lainnya Nasrani, yang meninggal jauh hari sebelumnya dalam kondisi utuh.

“Saat itu, keluarga yang akan pasang lilin dan pasang salib, melihat kuburan Yuvenalis sudah dibongkar orang,” kata Aloysius Koli kepada Kalteng Pos, tadi malam.

Melihat kondisi itu, tiga anggota keluarganya itu kembali ke barak dan menyampaikan kabar tersebut kepada keluarga yang lainnya. Aloysius Koli selaku tokoh masyarakat asal NTT yang ada di Desa Patai bersama warga sekitarnya langsung menyampaikan hal itu ke sekuriti PT Makin Grup dan selanjutnya disampaikan ke Polsek Cempaga.

PALANGKA RAYA – Para karyawan PT Makin Grup serta warga di Desa Patai, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Jumat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News