Kunjungi Kader di Aceh, Hasto Singgung Isu PDIP Anti-Islam
"Kita konteksnya PDI Perjuangan kokoh dalam menjalani ideologi dengan Pancasila, guna menjaga NKRI, kebhinekaan Indonesia, dan menjalankan amanat konstitusi. Karena itu representasi menjadi penting bahwa di dalam target pemilu ke depan di setiap daerah pemilihan sekurang-kurangnya ada satu perwakilan dari PDI Perjuangan," jelas dia.
Dalam kesempatan ini, Hasto juga meminta kadernya di Aceh untuk memedomani pemahaman Bung Karno belajar tentang Islam. Di mana Hasto pernah berguru dengan tokoh Islam di antaranya dengan KH Ahmad Dahlan dan Umar Said Cokroaminoto.
"Bagaimana di hati Bung Karno kalau dibelah di dalamnya terdapat Islam. Dengan demikian, ketika ada pihak-pihak yang mencoba menebarkan isu PDI Perjuangan dikatakan antiislam, itu karena mereka tidak punya cara lain kecuali memfitnah," jelas Hasto.
Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh, Muslahuddin Daud, juga menyatakan salah satu program yang akan mereka lakukan ke depan adalah memperkuat kemampuan intelektual kader. Sehingga mampu melawan berbagai hoaks dan fitnah yang kerap dilemparkan ke arah partai itu. Seperti hoaks soal 'PKI', 'anti-Islam', dan sebagainya.
"Kita akan respons dengan santun sebab inilah cerminan PDI Perjuangan," kata Muslahuddin.
Dalam acara ini, hadir sejumlah pemateri dari DPP PDIP. Di antaranya adalah Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat, Ketua DPP Bidang Luar Negeri Achmad Basarah, Ketua DPP Bidang Kelautan, Perikanan dan Nelayan Rochmin Dahuri dan Wasekjen Arif Wibowo.
Selain itu ada juga anggota Balitbang DPP PDIP Rahmad Sahid, Kepala Sekretariat DPP PDIP Irvansyah dan BP Pemilu DPP PDIP Iman Sudirman.
Dalam acara pembukaan pembekalan kader PDIP ini, partai berlambang banteng moncong putih itu juga mengundang tokoh dan pimpinan partai politik setempat. Turut diundang di antaranya Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Muzakkir Manaf dan Ketua DPD I Golkar Aceh TM Nurlif. (tan/jpnn)