Kunker Pansus RUU Pemilu Dikecam, Nyali DPR Ciut
”Untuk masalah Pansus Pemilu sampai sekarang belum ada untuk agenda itu, tapi konsentrasi kita, fokus kita hari ini masalah persiapan yang berkaitan dengan penerimaan tamu kehormatan kita, Raja Arab Saudi,” bebernya, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin.
Menurut pria yang akrab disapa Junet itu, saat ini anggota DPR tengah memasuki masa reses. Sehingga masing-masing anggota dewan, termasuk anggota Pansus Pemilu, kini tengah melakukan kunjungan ke daerah pemilihan (dapil) mereka.
Junet pun belum bisa menjawab soal alokasi dana bagi rencana kunjungan sejumlah anggota dewan itu ke Jerman dan Meksiko. Sebab hingga saat ini di Kesetjenan DPR memang belum ada agenda itu.
”Untuk besaran kunjungan luar negeri itu kan tergantung dari jarak, umpamanya kunjungan itu berapa di Asia, pasti anggarannya juga akan berbeda dengan di Eropa ataupun di Afrika. Itu ada di peraturan kementerian keuangan, jadi itu sudah ada indeksnya,” sebut Junet.
Sebelumnya, Pansus RUU Pemilu diduga bakal menghambur-hamburkan anggaran negara. Pasalnya, pimpinan dan anggota yang bertugas menyusun regulasi pemilu akan melakukan studi banding ke luar negeri, yakni ke Jerman dan Meksiko pada bulan Maret ini.
”Anggaran negara jangan dihambur-hamburkan untuk kunjungan keluarnegeri walau dengan dalih apapaun,” ungkap Pangi Syarwi Chainiago, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah kepada wartawan saat dihubungi, Kamis (23/2).
Seharusnya, ucap Direktur Voxvol Center itu, Pansus RUU Pemilu memilih paket hemat untuk memaksimalkan anggaran negara. Hal itu juga diyakini dapat melahirkan hasil maksimal bila didorong oleh kinerja pansus yang profesional.
Menurut Ipang, sapaan akrab Pangi Syarwi Chaniago, ibarat melakukan perbandingan dengan negara maju seperti Jerman dengan Indonesia, jangan menyamakan sepeda ontel Jerman dengan sepeda ontel Indonesia. Karena belum tentu nantinya Indonesia bisa membuat pepeda ontel sama persis sepeda ontel Jerman.