KUR Makin Diminati, Manfaatnya Mulai Dirasakan Petani Garut
jpnn.com, GARUT - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) makin diminati para petani di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebab, manfaatnya mulai dirasakan oleh para petani.
Salah satunya Uju Juandi dan anggota Kelompok Tani Sinar Fauzan, Desa Sukaratu, Banyuresmi. Menurut Uju, para petani anggota kelompoknya banyak yang mengambil pinjaman KUR, khususnya untuk modal awal usaha taninya. Dan untuk pengembaliannya pun cukup lancar.
"Alhamdulillah program KUR ini sangat membantu petani khususnya dalam menyediakan permodalan di awal usaha tani, yaitu biaya pengolahan tanah dan penanaman," ujar Uju Juandi yang sekaligus menjabat Collector Agent (CA) dari Kelompok Tani Sinar Fauzan.
Uju mengatakan, kelompoknya telah memanfaatkan dana KUR sejak tahun 2017. Dia mengakui, untuk pengembaliannya cukup lancar. Ini berkat dirinya selalu sosialisasi dan koordinasi dengan anggota kelompok yang berjumlah 95 orang. "Saya selalu menekankan kepada anggota bahwa dana yang disalurkan adalah dana yang wajib dikembalikan," ungkapnya.
Namun, ia menyayangkan, KUR pada tahun 2020 ini agak sulit pencairannya. Kalau dulu satu sampai dua minggu sudah cair, saat ini satu bulan sejak pengajuan baru dilaksanakan akad.
"Memang petani senang dengan adanya penurunan suku bunga menjadi 6 persen, namun kami berharap pencairannya bisa lebih dipermudah, khususnya waktu pencairan bisa dipercepat," harapnya.
Sementara, Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Garut Dudung Sumirat optimistis serapan dana KUR di Kabupaten Garut bisa terealisasi 100 persen dari target. Menurutnya, sepuluh persen petani tanaman pangan di Kabupaten Garut sudah ikut program KUR.
"Potensi lahan tanaman pangan di Kabupaten Garut cukup luas, yaitu padi seluas 42.663 ha, jagung 186.000 ha, dan kedelai 8.000 ha. Diharapkan penyaluran KUR tahun 2020 dapat mencapai target seratus persen," ungkap Dudung.