Kurangi Stres, Para Nasabah Korban CU EPI Kerap Berkumpul
Sekitar semenit kemudian, mereka masuk ke gedung, menyusul lima rekannya yang lebih dulu masuk. Wartawan Radar Sampit (Jawa Pos Group) mengikuti dari belakang. Rombongan nasabah itu langsung menuju sebuah ruangan berukuran kira-kira 6 x 7 meter.
Untuk ukuran tempat pertemuan, ruangan itu tergolong sempit. Saat CU EPI masih aktif, ruangan itu difungsikan sebagai ruang tunggu khusus tamu koperasi.
Kursi ditata sedemikian rupa, melingkari meja di depannya. Ruangan itu berbatasan langsung dengan ruang administrasi dan arsip.
Delapan orang yang sejak tadi sudah berkumpul, duduk bersama. Wiro masih menenteng buku tabungan dan beberapa dokumen.
Dokumen itu merupakan arsip berisi catatan penting sejarah menabungnya di CU EPI.
Dia kemudian membuka menyinggung soal siapa pelaku yang diduga menilap dana Rp 65 miliar di CU EPI.
”Jangankan uangnya. Hantunya (pelaku) sendiri pun kami tidak tahu siapa. Tapi, kalau dilihat dari gelagatnya, sudah pasti si Nono itu,” kata Wiro, dengan suara cukup keras.
Dia kemudian melempar tumpukan buku tabungan dan dokumen ke atas meja dan duduk di kursi paling pojok.