Kurs Hambat Penurunan Harga BBM
Kamis, 11 Desember 2008 – 09:26 WIB
Untuk premium, Purnomo mengatakan, peluang untuk turun harga sangat besar. Di pasar dunia, harga dan permintaan BBM jenis oktan 88 yang di Indonesia dijual sebagai bensin turun drastis. ”Ini fenomena aneh karena demand BBM oktan 88 drop hingga berimpit dengan supply. Fenomena ini baru beberapa minggu terjadi, sehingga akan kami amati dalam beberapa hari ke depan,” katanya. ”Kita tidak mau menurunkan, tapi tiba-tiba harganya naik lagi. Menurunkan (harga BBM) jauh lebih mudah dibanding menaikkan, karena ada berbagai implikasi kalau harga BBM naik,” tambahnya.
Kondisi tersebut berbeda dengan solar. Hingga kini permintaan solar di pasar internasional masih sangat tinggi, sehingga harga patokan solar juga masih tinggi. ”Jadi, keputusan harus diambil secara hati-hati, mempertimbangkan implikasi ke APBN,” tuturnya.
Ketika didesak berapa persen penurunan harga BBM yang bisa ditanggung anggaran negara, Purnomo angkat bahu. ”Saya tidak mau ndhisiki kerso,” elaknya. (noe/kim)