Laba Bersih Bank DKI Tembus Rp 1 Triliun di Kuartal 4 2023, Ternyata Ini Penopangnya
Sedangkan penyaluran kredit sindikasi mencapai sebesar Rp 4,84 triliun pada kuartal 4 2023.
“Pertumbuhan kredit ini juga diikuti dengan kualitas aset yang sangat baik, dengan indikator rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL Gross) yang terjaga pada level rendah 1,76 persen dengan NPL Nett sebesar 0,58 persen pada kuartal 4 2023,” kata dia.
Bank DKI juga concern untuk menjaga keberlanjutan usaha ke depan dengan menjaga posisi Coverage Rasio kredit (CKPN) sampai dengan 223,85 persen.
Adapun, untuk Dana Pihak Ketiga, Bank DKI memfokuskan pada penghimpunan dana murah (Low Cost Fund), yang tercermin pada pertumbuhan dana giro sebesar 5,72 persen menjadi sebesar Rp 18,00 triliun per kuartal 4 2023, dari Rp 17,03 triliun pada kuartal 4 2022 dan dana tabungan pada kuartal 4 2023 menjadi sebesar Rp 11,68 triliun, tumbuh 2,22 persen (yoy) dari Rp 11,43 triliun pada kuartal 4 2022.
Pertumbuhan giro dan Tabungan mendorong adanya peningkatan rasio Current Account Saving Account (CASA) dari 43,70 persen pada kuartal 4 2022 menjadi 46,65 persen pada kuartal 4 2023 seiring dengan deposito sebagai dana mahal tercatat mengalami penurunan sebesar 7,38 persen dari Rp 36,65 triliun pada kuartal 4 2022 menjadi Rp 33,95 triliun pada kuartal 4 2023.
Romy menjelaskan bahwa langkah ini merupakan strategi yang dipilih Bank DKI dalam menjaga berbagai rasio likuiditas dan menekan biaya bunga serta menjaga posisi Loan to Deposit Ratio pada level yang diinginkan.
Realisasi LDR per kuartal 4 2023 tercatat sebesar 81,73 persen, meningkat 7,43 persen dibandingkan dengan 74,30 persen pada kuartal 4 2022.
“Berbagai pencapaian kinerja tersebut mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar Rp 4,17 triliun atau tumbuh sebesar 5,30 persen dari semula Rp 78,89 triliun pada kuartal 4 2022 menjadi Rp 83,06 triliun pada kuartal 4 2023,” tuturnya.