Laba Bersih Rp 165 Miliar, Aset BNI Syariah Rp 30,6 Triliun
Perinciannya, porsi pembiayaan konsumer 51,9 persen, ritel produktif 21,7 persen, komersial 19,3 persen, mikro 5,6 persen, dan pembiayaan Hasanah Card 1,5 persen.
”Untuk pembiayaan konsumer, mayoritas portofolio BNI Griya iB Hasanah 84,9 persen,” tukas Firman.
Dana pihak ketiga (DPK) naik dari Rp 21,8 triliun menjadi Rp 26,7 triliun.
Rasio dana murah (CASA) sebesar 47,6 persen, naik dari edisi sama tahun sebelumnya di kisaran 47,1 persen.
Pendapatan berbasis komisi atau fee based income perseroan mengalami peningkatan 34 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Total fee based income itu menyumbang delapan persen dari total laba bersih.
”Sebagian besar laba dari bagi hasil atau pendapatan bunga 90 persen,” tambah Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati. (far)