Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Labirin Polkam

Oleh: Dahlan Iskan

Rabu, 10 Agustus 2022 – 07:08 WIB
Labirin Polkam - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Di LPSK, pengacaranya memang mengaku E telah menembak J. Tetapi sebatas hanya untuk melumpuhkan J. Tidak membunuhnya. Itu pun karena disuruh. Ditekan. Dipaksa.

Bharada E memenuhi apa yang disyaratkan untuk bisa menjadi pasien LPSK: harus mau menjadi justice collaborator. Harus bisa menjadi penegak kebenaran. Ia sudah menyatakan bersedia.

Berarti, Bharada E akan menjelaskan secara rinci. Apa saja yang terjadi di rumah itu sore itu. Baik setelah Brigadir J tersungkur maupun sebelumnya.

Berarti akan terungkap siapa yang sebenarnya meledakkan DOR, DOR, DOR ke belakang kepala Brigadir J. Sampai tewas. Siapa pula yang menghajar J sebelum dilumpuhkan. Apakah J sempat melawan hingga harus dilumpuhkan.

Pengakuan E sebagai justice collaborator tentu akan dibandingkan dengan kesaksian banyak orang di rumah itu.

Pintu labirin hampir dekat. Penegakan kebenaran kelihatannya bisa diupayakan di Duren Tiga.

Akan tetapi, begitu banyak polisi yang kini terjebak di dalam labirin. Semua ingin keluar dari labirin. Desak-mendesak. Di lorong kecil. Di pintu gelap.

Bisa-bisa labirin itu sendiri yang meledak: saking kuatnya desak-desakan di dalamnya. (*)

Video Terpopuler Hari ini:


Berarti, Bharada E akan menjelaskan secara rinci. Apa saja yang terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo. Baik setelah Brigadir J tersungkur maupun sebelumnya.

Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News