Labuan Bajo, Bukan Sekadar Bertemu Kadal Raksasa, tapi...

”Sekarang load factor ke Labuan Bajo hampir 100 persen, apalagi kalau weekend,” ujarnya melalui pesan singkat.

Karena itu, dia menyambut baik usulan Rizal Ramli agar Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan ke Labuan Bajo. Arif mengatakan bahwa Garuda masih melakukan riset untuk menentukan tambahan penerbangan yang bisa dilakukan ke Bandara Komodo.

”Kami hitung dulu potensi penumpang, rotasi pesawat, slot, dan lain-lain. Kami harap secepatnya,” kata Arif.     

Ismail Ning, presiden komisaris PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk, menilai konektivitas TNK sudah sangat mendesak untuk diperbaiki. Perlambatan perekonomian Indonesia seharusnya menjadi momentum bagi pariwisata untuk menjadi mesin pertumbuhan baru, termasuk TNK.

”Selain lebih mahal, saat ini kita masih kesulitan untuk mencari tiket maupun paket berwisata yang nyaman ke TNK,” jelasnya.

Pengusaha muda yang hobi diving itu berkisah, banyak temannya yang ingin berlibur ke Labuan Bajo. Mereka pun mencari-cari informasi tentang cara liburan asyik ke lokasi tersebut. Mulai dari blog, situs pemerintah daerah, sampai situs maskapai penerbangan dan hotel.

Dalam beberapa kasus, banyak calon turis yang mengalami kesulitan untuk mengeset rencana perjalanan yang pas. Entah karena masalah jadwal penerbangan yang minim maupun paket wisata selama berada di Labuan Bajo.

Naik perahu kayu seperti yang saat ini ada di Labuan Bajo untuk mengeksplorasi TNK kadang memang kurang nyaman bagi beberapa orang. Perahu yang dilengkapi kamar untuk bermalam di tengah laut pun sebenarnya sangat aman. Namun, kondisi kamarnya agak kumuh. Itu menjadi pekerjaan rumah (PR) Kementerian Pariwisata maupun pemerintah daerah untuk meningkatkan standar layanan kapal. Sebab, itulah jembatan utama untuk menikmati TNK.