Labuan Bajo dan Pribumi Malas
Oleh Dhimam Abror DjuraidSejak menjadi pemenang Perang Dunia Kedua pada 1944, Amerika muncul sebagai kekuatan ekonomi global sekaligus menjadi pemimpin peradaban dunia.
Uni Soviet yang ikut menjadi pemenang perang membuat blok sendiri bersama negara-negara komunis di Eropa Timur. Persaingan antara kapitalisme-liberalisme Amerika melawan komunisme Uni Soviet memunculkan perang dingin yang berlangsung hampir setengah abad.
Persaingan itu berakhir setelah Uni Soviet ambruk pada 1990. Blok komunis runtuh, sedangkan Amerika menjadi adidaya tunggal dunia.
Negara Asia-Afrika memperoleh kemerdekaannya pada periode 1945 sampai 1950. Mereka lepas dari kolonialisme negara-negara Eropa yang dipelopori oleh Inggris, Belanda, Portugal, Spanyol, dan beberapa negara kolonial lainnya di Benua Biru.
Selama ratusan tahun, negara-negara Asia menjadi jajahan Eropa dan mengalami eksploitasi ekonomi maupim budaya yang parah.
Di Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, kolonialisme tidak hanya mengeksploitasi dan mengeruk habis kekayaan sumber daya alam, tetapi juga menghancurkan struktur sosial dan budaya negara jajahan.
Studi poskolonialitas klasik oleh Syed Hussein Alatas yang dituangkan ke dalam buku The Myth of The Lazy Natives (1977) mengungkap bagaimana penjajah Eropa menjarah kekayaan alam Asia Tenggara dan menghancurkan struktur sosial di negara-negara jajahan.
Negara-negara kolonial itu mengeruk kekayaan alam mulai dari hasil bumi sampai hasil tambang tanpa memberikan kesempatan kepada pribumi untuk mendapatkan pengetahuan melalui alih teknologi.