Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ladies, Ini Gangguan yang Muncul jika Kelebihan Hormon 'Laki-Laki'

Jumat, 24 Juli 2015 – 06:25 WIB
Ladies, Ini Gangguan yang Muncul jika Kelebihan Hormon 'Laki-Laki' - JPNN.COM
Foto: Angger Bondan/Jawa Pos

jpnn.com - UMUMNYA, perempuan memiliki sedikit rambut daripada laki-laki. Karena itulah, kumis, cambang, jenggot, hingga rambut pada tangan dan kaki lebih sering ditemukan pada laki-laki. Namun, dalam beberapa kondisi, rambut berlebih juga bisa mendatangi kaum hawa.

Sebenarnya, perempuan juga memiliki hormon testosteron atau androgen dalam tubuh. Hormon tersebut sebenarnya dominan pada laki-laki. Sebaliknya juga pada pria. Mereka punya kadar hormon estrogen ”milik” perempuan. Hormon androgen pada perempuan memiliki berbagai fungsi, mulai pembentukan hormon estrogen, libido, hingga pertumbuhan rambut.

Namun, jumlah hormon androgen dalam tubuh perempuan tidak boleh melebihi hormon estrogen alias hormon ”perempuan”. Jika hormon androgen melebihi kapasitas, muncullah suatu gangguan yang disebut dengan hiperandrogen alias androgen berlebih.

Akibatnya jelas. Rambut-rambut ekstra yang sering ditemui pada laki-laki akhirnya tumbuh di bagian tubuh perempuan. Misalnya, kumis, cambang, dan rambut pada kaki dan tangan.

Dampak munculnya rambut ekstra itu ternyata hanya sebagian kecil. Prof Dr Budi Santoso dr SpOG (K), pakar obgyn RSIA Kendangsari, menjelaskan bahwa hiperandrogen merupakan salah satu gejala polycystic ovary syndrome (PCOS). Selain tumbuhnya rambut ekstra, penderita PCOS mengalami gangguan menstruasi. Gangguan tersebut menyerang perempuan usia produktif, yakni 12–49 tahun.

”Kandungan androgen yang terlalu banyak akan membuat hormon estrogen, yang berperan dalam menstruasi, tidak bekerja optimal,” jelas Budi. Jumlah hormon estrogen yang berperan untuk menghasilkan sel telur tidak cukup sehingga menstruasi menjadi tidak lancar.

Akibatnya, penderita jarang menstruasi. Atau pada kasus yang lebih ekstrem, mereka tidak mengalami menstruasi.

Terganggunya siklus menstruasi juga berkaitan dengan adanya peran hormon insulin yang berlebihan atau hiperinsulinemia. Kondisi tersebut akan memicu produksi hormon androgen. Bisa dibayangkan, semakin banyak insulin, potensi hiperandrogen juga makin besar sehingga menstruasi sulit terjadi.

UMUMNYA, perempuan memiliki sedikit rambut daripada laki-laki. Karena itulah, kumis, cambang, jenggot, hingga rambut pada tangan dan kaki lebih sering

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close