Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lagi, Dua Kapal Karam

Kamis, 15 Januari 2009 – 10:07 WIB
Lagi, Dua Kapal Karam - JPNN.COM
TITIK KARAM : Pangdam VII wirabuana Mayjen Joko Susilo Utomo, Pangkpasau Yushan Sayuti, Serta Komandan Lantamal VI Laksma TNI IGN Dadiek Surarto sedang melihat peta lokasi tenggelamnya KM Teratai Prima di Laut Majene, Sulbar. Foto : Jumain Sulaiman/JPNN
Berdasar dokumen pelayaran, Agus menyebutkan, kapal kayu Risma Jaya berangkat dari Timika dan berlayar menuju Agats, Kabupaten Asmat. ''Musibah terjadi karena Risma Jaya kandas saat air surut dan kemasukan air saat air mulai pasang. Akibatnya, kapal itu langsung tenggelam," ungkapnya.

Polda Papua telah menurunkan personel dan tim SAR untuk mengevakuasi para penumpang dengan menggunakan kapal Wulandari yang saat ini dalam perjalanan ke TKP. Hingga tadi malam, tim SAR terus mencari dan menyisir muara Sungai Ewer untuk mencari penumpang yang lain. ''Hingga kini, kami belum mengetahui nama-nama korban yang dinyatakan hilang, termasuk nama-nama korban yang selamat,'' ujar Agus.

Selain mendatangkan musibah bagi kapal niaga dan penumpang, gelombang laut yang mencapai ketinggian 3-4 meter menyebabkan enam kapal tongkang pengangkut batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Karangkandri Cilacap tidak bisa berlayar. Padahal, stok batu bara PLTU tinggal untuk 14 hari. "Kami berharap cuaca membaik dan kapal tersebut bisa masuk Cilacap dengan lancar sehingga menambah stok batu bara di sini," ujar Sutikno, field manager PT Sumber Segara Primadaya (S2P), pengelola PLTU Karangkandri, kepada Radarmas (JPNN Group) Rabu (14/1).

Kapal yang tertahan akibat besarnya ombak di laut itu masing-masing mengangkut batu bara antara 8.000 ton hingga 14.000 ton. PLTU sendiri sekarang masih memiliki 100 ribu ton batu bara untuk mengoperasikan dua turbin PLTU untuk 14 hari ke depan. Kapal-kapal itu seharusnya masuk ke Cilacap Senin (12/1), tapi kondisi perairan sedang tidak bersahabat. Tinggi gelombang dan cuaca buruk membuat kapal tersebut harus berhenti lebih dahulu sambil menunggu kondisi yang mendukung pelayaran.

JAKARTA - Cuaca buruk yang berlangsung sepekan ini menimbulkan aneka bencana di banyak wilayah di tanah air. Setelah menenggelamkan kapal motor (KM)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close