Lagi, Dua Kapal Karam
Kamis, 15 Januari 2009 – 10:07 WIB
Selain membahas masalah pintu air, SBY menanyakan perkembangan pembangunan banjir kanal timur (BKT) yang diproyeksikan untuk mengatur aliran enam sungai di wilayah timur Jakarta. SBY meminta proyek tersebut segera dituntaskan. ''Pembangunan ini akan saya pantau dan mengikuti perkembangannya. Mudah-mudahan tahun ini bisa betul-betul diselesaikan pembebasan tanahnya dan bisa dibangun,'' kata SBY yang melakukan sidak bersama para menteri, Kapolri, kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Di tempat terpisah, Wapres Jusuf Kalla memerintah Departemen Perhubungan membuat aturan agar administrator pelabuhan tidak diperbolehkan memberangkatkan kapal dalam kondisi cuaca berbahaya bagi pelayaran. Apalagi, BMG sudah berulang-ulang menginformasikan kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi di semua perairan di Indonesia. ''Cuaca buruk tak bisa dilawan. Satu-satunya cara menghindari musibah adalah taat asas. Kalau BMG bilang jangan berlayar, ya jangan dilanggar. Keselamatan itu nomor satu. Sayur busuk gara-gara terlambat berangkat tidak masalah dibandingkan kapalnya tenggelam,'' tegasnya.
Selain masalah cuaca buruk, Kalla mengakui, kapal tenggelam akibat kelebihan penumpang. Dia menuding tiga pihak bertanggung jawab atas kelebihan penumpang. Yakni, perusahaan pelayaran, anak buah kapal, dan penumpang gelap. ''Itu selalu terjadi. Biasanya ada penumpang yang bilang hanya mengantar, tetapi ternyata tidak turun. Kadang ada juga yang main mata dengan ABK. Ada juga perusahaan (pelayaran) sengaja melebihkan penumpang,'' katanya.