Lahan Sawah BBPOPT Kementan Mampu Tingkatkan Produksi Padi di Karawang
jpnn.com, KARAWANG - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya menyediakan pangan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat di bulan Ramadan. Salah satunya dengan menjalankan prpgram tiada hari tanpa tanam dan panen, peningkatan produktivitas dan provitas, percepatan tanam dan penambahan luas tambah tanam.
Terkait hal itu, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) sudah proaktif memberikan informasi yang akurat tentang prediksi dan keadaan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) di lapangan. Kemudian, memberikan bimbingan teknis dan pendampingan kepada petani serta pengawalan OPT di lapangan.
BBPOPT juga memberikan kontribusi nyata dengan memberdayakan lahan sawah yang dimiliki seluas 12 hektare untuk ditanami padi dan pada hari ini telah dilaksanakan panen di Karawang, Jawa Barat.
“Di tengah pandemi covid-19 dan meluasnya serangan OPT khususnya tikus dan penggerek batang padi pada musim tanam ini, kelompok tani binaan yang ada di Karawang dan sekitarnya masih bisa melakukan panen raya,” ujar Kepala BBPOPT Enie Tauruslina di Karawang, Jumat (24/4).
Enie menyebutkan, saat ini tengah dilakukan panen yang dilaksanakan di lahan sawah milik BBPOPT seluas 1,35 hektare dari total lahan seluas 12 hektare. Sehingga, masih tersisa lahan yang akan dipanen dalam waktu dekat seluas 10,65 ha.
"Harga gabah saat ini cukup bagus yaitu Rp 4.900 per kilogram untuk gabah basah,” sambung Enie.
Dia menambahkan, jenis varietas padi yang ditanam di lahan sebagai percontohan tersebut yakni Inpari 32. Varietas itu tahan terhadap serangan hama wereng dengan potensi hasil produksi tinggi.
“Alhamdulillah karena kelebihan varietas itu, saat ini para petani sudah banyak yang menanam varietas Inpari 32, selain tahan wereng dan potensi hasil produksi tinggi, juga rasanya pulen dan enak sehingga bisa diterima di pasaran,” ujar Enie