Lampung Juga Kaya Destinasi Wisata Bahari
jpnn.com - BANDAR LAMPUNG - Lampung mulai berbenah diri untuk pariwisata. Perhelatan budaya Festival Krakatau yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun untuk memperingati peristiwa bersejarah meletusnya Gunung Krakatau pada 1883 lalu pun telah usai.
Namun, Lampung tak serta-merta dilupakan begitu saja. Justru semakin banyak pihak melirik Lampung.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan, Festival Krakatau yang selama 24-28 Agustus menandai dimulainya upaya memajukan sektor pariwisata di provinsi di ujung selatan Pulau Sumatra itu. Melalui tagline Lampung The Treasure of Sumatra, Ridho ingin menjadikan provinsinya sebagai destinasi wisata unggulan nasional.
''Silakan datang dan berkunjung ke Lampung. Banyak kekayaan alam dan budaya luar biasa yang bisa dinikmati wisatawan asing maupun nusantara,'' ujar Ridho usai menutup perhelatan ini di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Minggu (28 Agustus 2016).
Gubernur berusia 36 tahun itu menambahkan, Pemerintah Provinsi Lampung sudah siap untuk memperbaiki infrastruktur pariwisata. Salah satunya adalah pembangunan terminal pelabuhan kapal pesiar. ''Lampung kaya sekali dengan wisata bahari,'' kata Ridho.
Dengan puluhan tempat wisata di Lampung yang menonjolkan kekayaan alam, Ridho menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga kelestarian alam dengan konsep ecotourism. Dengan begitu, kekayaan alam di Lampung bisa menjadi destinasi wisata yang dinikmati secara berkelanjutan sekaligus tetap terjaga keseimbangannya.
Sedangkan Festival Krakatau secara khusus memang untuk memperingati letusan Gunung Krakatau pada 26-27 Agustus 1883. Letusannya luar biasa dahsyat, sehingga suaranya terdengar sampai 4.830 km dari pusat letusan dan didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.
Letusan Krakatau memiliki kekuatan 13.000 kali lebih besar dari ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Material vulkanik dari Krakatau terbawa sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.