Langit Terasa Akan Runtuh
jpnn.com - MATARAM - Leukemia atau kanker darah merupakan penyakit mematikan yang biasa menyerang anak. Tidak mudah bagi orang tua menghadapi situasi sulit itu. Dibutuhkan mental baja dan pengorbanan lahir batin untuk menyelamatkan sang anak. Seperti yang dialami Noviani Danar Kinastri. Ini kisahnya?
November 2012 menjadi hari-hari yang kelam bagi Noviani Danar Kinastri. Bak petir di siang bolong. Anak bungsunya, almarhum Mohammad Zimmy Al Fachry Roliskana divonis mengidap penyakit leukemia.
”Semua orang tua pasti akan merasakan hal yang sama, langit terasa akan runtuh,” tutur Kikin sapaan akrab wanita ini.
Meski sempat drop, namun secercah harapan terasa menyala di dadanya saat tim medis meyakinan bahwa sang anak bisa sembuh. Sebab anak di bawah 12 tahun yang terkena leukemia masih punya kesempatan untuk selamat.
“Itulah yang bisa menambah semangat kami,” katanya seperti dilansir Lombok Post (Grup JPNN).
Menurutnya, tidak mudah mengobati penyakit kanker darah seperti itu. Zimy kecil tidak bisa bermain seperti teman sejawatnya. Ia harus menjalani hari-hari di ruang kemo selama dua tahun. Sangat berat. Baik dari segi pembiayaan, tenaga juga bagi si anak.
“Di situ tempatnya kita benar-benar berjuang lahir batin,” kata Ketua GOW Kota Mataram ini.
Sebagai ibu, Kikin harus menanamkan optimisme pada Zimy bahwa dia bisa sembuh. Mendampingi dan merawatnya dengan baik sehingga tumbuh keyakinan ia bisa sembuh. Hal itu sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan.