Lao God Bless
Oleh: Dahlan Iskanjpnn.com - SAYA sudah selesai menulis: tentang Gibran. Untuk edisi Minggu hari ini. Lalu muncullah email dari teman baik Disway di Los Angeles. Ia tidak pernah absen membaca Disway. Sampai komentar-komentarnya.
Anda sudah tahu namanya: drg Irawan. Warga Amerika kelahiran Jakarta.
Rasanya emailnya itu lebih cocok dimuat di hari yang Anda lebih banyak rebahan.
Ia tahu saya lagi cari obat ke Tianjin. Ia senang. Berarti saya tidak abai mengurus kesehatan diri.
Drg Irawan memanggil saya Lao Tah. Mungkin maksudnya Lao Da. Saudara tua. Ia jadi tokoh Tionghoa Indonesia di Amerika.
Saya selalu diminta tidur di rumahnya setiap kali ke Amerika. Rumah besar. Pakai lift. Ada kebun buah di halaman depan. Kebun buah di halaman belakang.
***
"Lao Tah Dahlan, saya sebenarnya sejak beberapa hari yang lalu sudah mau tulis ini, tetapi selalu saja sibuk. Sekarang saya harus tulis demi kesehatan Lao Tah," tulisnya.
"Berat badan 72 kg dengan tinggi badan 5 kaki 5 inches, itu tergolong over weight. Harus diet. Soalnya Lao Tah harus jaga kesehatan dan panjang umur. Lao Tah adalah aset bangsa Indonesia. Sangat diperlukan oleh nusa dan bangsa. Bukan maksudnya buat capres, udah enggak keburu, lagian sudah di atas 70 tahun, belum berpengalaman jadi jenderal, dan menunggang kuda".