Layanan Kesehatan Digital Meningkat di Kala Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Apotek online, Lifepack dan Jovee, pusat rekomendasi vitamin dan suplemen terlengkap dan termurah di Indonesia menghadirkan diskusi bertema Proyeksi Industri Farmasi & Layanan Kesehatan Digital di Indonesia.
Diskusi ini bertujuan untuk melihat arah perkembangan serta menjawab berbagai permasalahan yang masih muncul terkait layanan kesehatan di Indonesia khususnya dalam perkembangannya pada 2021.
Natali Ardianto, CEO Lifepack & Jovee menilai, industri farmasi dan layanan kesehatan digital di Indonesia tumbuh dengan baik, namun masih banyak masalah yang perlu diselesaikan.
“Industri farmasi di Indonesia merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan yang sangat cepat di ASEAN, begitupun dengan layanan kesehatan digital. Dari laporan yang dikeluarkan oleh MTPconnect & Asialink Business, pendapatan dari layanan kesehatan digital di Indonesia pada 2022 diprediksi mencapai 973 juta dollar," ujar Natali.
Natali menambahkan, prediksi pertumbuhan ini harus diimbangi dengan produk dan inovasi yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat, di mana masih terdapat beberapa masalah yang dihadapi di antaranya; belum meratanya infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Kemudian fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan apotek masih terkonsentrasi di pulau Jawa, dan ketiga jaminan kelengkapan serta keaslian obat.
Karena menurut World Health Organization (WHO), peredaran obat palsu di Indonesia masih sangat tinggi mencapai 25 persen.
Inilah saatnya inovasi layanan kesehatan digital dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang ada.