Lebih Legit, Rasanya Seperti Durian Campur Susu
Kamis, 20 Mei 2010 – 08:56 WIB
Serad mengatakan, karena masih terbatas keberadaannya, durian yang satu ini selalu menjadi rebutan. Tidak hanya masyarakat Banyuwangi, masyarakat dari luar kota pun sering berkunjung ke rumahnya dengan tujuan untuk memesan durian tersebut. Bahkan, ada pelanggan tetapnya yang berasal dari Kalimantan, yang secara rutin menyambangi rumahnya setiap tahun untuk merasakan durian siwayut tersebut.
Gara-gara duren siwayut miliknya, Serad juga sampai mendapat kunjungan oleh Imam Utomo, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur. Tidak hanya itu, pengalaman menarik juga muncul karena durian tersebut. Karena penasaran dengan rasa dan penampilan durian siwayut ini, istri Purnomo Sidiq, mantan Bupati Banyuwangi, sampai menunggui dengan sabar proses jatuhnya durian tersebut dari pohonnya. Namun, meski sudah ditunggu, buah durian tersebut tidak jatuh-jatuh. Sehingga membuat istri Purnomo tertidur di gazebo yang memang disediakan Serad di dekat pohon duriannya. "Padahal menunggunya dari pagi hingga sore, namun tidak ada satu pun buah yang jatuh," ujar suami Saudah ini.
Serad mengatakan, sekali berbuah, pohon induk siwayut bisa menghasilkan sekitar 300 buah. Hanya, waktu berbuahnya tidak menentu. Tidak seperti pohon durian yang lain, pohon durian ini justru memiliki jadwal yang tidak tetap. Tapi bisa dipastikan, pohon ini hanya bisa berbuah satu kali dalam setahun. Uniknya, buah durian siwayut ini berukuran sedang, dan cenderung seragam. "Buahnya tidak pernah lebih besar dari ukuran normalnya," tuturnya.