Lebih Legit, Rasanya Seperti Durian Campur Susu
Kamis, 20 Mei 2010 – 08:56 WIB
Menurut Serad, usia pohon ini sudah mencapai sekitar 310 tahun. Kapan awal kehidupannya, Serad mengaku tidak tahu menahu. Yang jelas, pohon itu telah ada sejak dia lahir. Bahkan, sudah ada sejak masa neneknya masih kecil. "Pohon itu warisan turun temurun. Sehingga saya dan keturunan kami tidak boleh menebangnya," ujarnya.
Serad mengatakan, pohon itu merupakan pohon induk dari pohon-pohon durian merah yang sekarang ini banyak terdapat di Banyuwangi. Perbedaannya terlihat pada warna dan rasa buahnya. Buah durian merah yang dihasilkan oleh pohon induk tersebut, warnanya merah tua, sementara dari pohon anakan, yaitu pohon hasil peranakan pohon induk tersebut, warna daging buahnya adalah merah muda. Rasanya pun berbeda.
Serad mengatakan, rasa durian siwayut dari pohon induk lebih legit dan lebih kental. Rasanya seperti durian bercampur susu. Sementara rasa durian siwayut dari pohon anakan tidak selegit yang asli. "Kandungan alkoholnya pun berbeda. Durian dari pohon induk, kadar alkoholnya lebih terasa," tutur bapak dua anak tersebut.