Lebih Pedas dari Anies, Jubirnya Sebut IKN Cacat Logika
jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Anies Baswedan, Sulfikar Amir menegaskan walaupun IKN bertujuan mewujudkan pemerataan pembangunan yang selama ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, tapi proyek tersebut memiliki cacat logika.
“Karena pemindahan dan pembangunan ibu kota baru dari Jakarta ke Kalimantan Timur hanya memindahkan titik konsentrasi pembangunan, dan tidak akan memicu pertumbuhan di seluruh wilayah Indonesia,” kata Sulfikar, Rabu (22/11).
Dari pengalaman negara-negara maju di dunia, lanjutnya, pemerataan pembangunan tidak berkorelasi dengan lokasi ibu kota. Karena itu dianggapnya bukan membangun ibu kota baru yang mestinya dilakukan, tetapi membangun kota-kota yang sudah ada diseluruh Indonesia.
Sebelumnya dalam acara dialog terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Anies menegaskan pembangunan IKN tidak akan menghasilkan pemerataan. Justru membuat ketimpangan dengan daerah sekitarnya.
Dewan Pakar Timnas AMIN ini menjelaskan, program ini yang akan dilakukan kandidatnya jika terpilih nanti. Strategi pemerataan yang akan dilakukan melalui pembangunan setidaknya 14 kota di Indonesia.
Kota kecil ini, ujarnya, akan dibangun menjadi kota menengah, dan kota menengah akan dibangun menjadi kota besar. Misalnya Medan, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Makassar, Manado, dan sebagainya.
“Jadi kota-kota ini akan menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru yang akan mendorong aktivitas ekonomi secara masif dalam skala nasional,” tuturnya.
Pembangunan urban ini, lanjut dia, mencakup tiga infrastruktur, yakni transportasi publik, sistem pengelolaan air, dan perumahan.