Lee Kuan Yew Berwasiat untuk Hancurkan Rumahnya
Lebih Baik Jadi Gedung Bertingkat daripada Bernasib seperti Rumah ShakespeareSabtu, 22 Januari 2011 – 15:05 WIB
Lebih lanjut, ayah Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong itu mengatakan bahwa anak-anak atau cucu-cucunya tidak akan merindukan rumah gaya kolonial tersebut. Lee pun mengaku tidak punya ikatan batin atau emosional yang kuat dengan hunian bercat putih tersebut. Sebab, dia tidak membangun sendiri rumah itu. Pada 1940an, dia membeli rumah itu dari seorang pedagang Yunani. Sampai sekarang pun, Lee masih tinggal di rumah tersebut.
"Saya rasa, anak perempuan atau anak-anak lelaki saya tidak akan menangis jika nantinya, rumah masa kecil mereka dibongkar. Mereka punya cukup banyak foto rumah tersebut dan semua itu cukup mampu membangkitkan kenangan indah mereka di sana," ungkap Lee.
Selain kenangan pribadi dengan keluarga, dia mengatakan bahwa rumah tersebut juga menyimpan banyak kenangan sejarah. Sebab, rapat-rapat penting Partai Aksi Rakyat (PAP) pra kelahiran Singapura juga terjadi di sana. Tepatnya di basement.