Letjen Richard Tampubolon Minta Prajurit TNI di Perbatasan RI-PNG Meningkatkan Kewaspadaan
jpnn.com - JAYAPURA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letnan Jenderal TNI Richard T.H. Tampubolon meminta para prajurit satuan penugasan khusus yang tergabung dalam satgas pengamanan Republik Indonesia-Papua Nugini senantiasa meningkatkan kewaspadaan di perbatasan pascaterjadinya kerusuhan di PNG.
Letjen Richard Tampubolon mengakui sudah meminta batalyon yang bertugas di perbatasan RI-PNG agar selain waspada, juga meningkatkan pertahanan dan keamanan.
"Peningkatan kewaspadaan perlu dilakukan untuk mengantisipasi dampak kerusuhan yang terjadi di Papua Nugini (PNG), beberapa waktu lalu," kata Letjen Richard Tampubolon dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/1).
Jenderal bintang tiga ini mengatakan bahwa dengan terjadinya kerusuhan di Papua Nugini, tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh terhadap situasi pertahanan dan keamanan di perbatasan RI-PNG.
“Kerusuhan yang terjadi di PNG perlu kita antisipasi, jangan sampai berimbas dan mengganggu situasi keamanan di perbatasan. Prajurit yang menjaga di perbatasan ini harus lebih waspada terkait lintas negara, eksodus masyarakat PNG, penyelundupan senjata api, penyelundupan narkoba maupun tindak ilegal lainnya,” ungkapnya.
Secara terpisah, Duta Besar RI untuk PNG Andriana Supandi mengaku tidak ada WNI, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI), yang menjadi korban dalam kerusuhan di Papua Nugini.
Kedutaan Besar RI masih terus memantau kondisi warga negara Indonesia, terutama PMI, setelah kerusuhan yang terjadi di PNG. "Alhamdulillah, sampai Jumat pagi (12/1) tidak ada WNI yang menjadi korban," kata Andriana Supandi kepada ANTARA, Jumat (12/1/2024). (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: