Liem Sioe Liong Sang Penyelundup
Berkat hubungan baiknya dengan tentara yang menguasai Kudus, Liem tampil menjadi pemasok cengkih, komoditi vital industri rokok kretek.
Liem menyelundupkan cengkih dari Maluku, Sumatera, dan Sulawesi Utara lewat Singapura untuk dibawa ke Jawa melalui jalur-jalur strategis ke Kudus, yang dikenal sebagai kota kretek.
"Dengan mengelakkan garis-garis wilayah demarkasi, Liem Sioe Liong segera mengeduk laba yang besar dari kegiatan menyelundupkan cengkih itu," demikian dicuplik langsung dari Liem Sioe Liong.
Dari sinilah pangkal mula modalnya membumbung, dan terus menerus dilipat.
Jumpa Pak Harto
Perang kemerdekaan usai menyusul kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB) 27 Desember 1949.
Liem kian aktif memasok kebutuhan tentara. Tak hanya di Kudus, bahkan hingga Semarang.
"Saya kenal Pak Harto baru tahun 50-an di Semarang. Ketika saya pertama bertemu dengannya, beliau belum jadi panglima Diponegoro. Walaupun saya aktif memasok Kodamnya, saya tak ingat benar apa pangkatnya waktu itu. Mungkin kolonel," tutur Liem, sebagaimana dikisahkan Eddy.