Lily demi Harga Diri, Kurdi Tak Takut Sanksi
Jumat, 05 Maret 2010 – 05:09 WIB
Lily mengatakan, hingga kini, dia masih terus menerima ucapan selamat atas sikapnya tersebut. Sebagian ucapan selamat dan dukungan itu disampaikan langsung, ada juga yang dikirim melalui SMS. "Inbox di HP saya sampai penuh hingga harus ada yang saya hapus," katanya. "SMS itu dikirim dari masyarakat yang sama sekali tidak saya kenal, akademisi, hingga para kiai. Ini bukti bahwa sikap PKB selama ini beda dengan aspirasi konstituen," ungkap putri bungsu Wahid Hasyim, menteri agama pertama RI, itu.
Dukungan juga datang dari kakak-kakaknya. Mulai Gus Im (Hasyim Wahid), Gus Sholah (Salahuddin Wahid), dan dr Umar Wahid. "Dorongan kakak-kakak saya itulah, yang juga menjadi sumber semangat dan keberanian saya," tambahnya.
Voting dalam sidang paripurna Rabu malam itu dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama menentukan apakah opsi yang menggabungkan A dan C (A+C) bisa diterima atau tidak. Berdasar hasil lobi, empat partai minta agar ada tambahan opsi dalam voting. Yakni opsi gabungan A+C. Empat fraksi yang mendukung opsi gabungan itu adalah Partai Demokrat, PAN, PKB, dan PPP. Lima fraksi lain menolak. Maka, dilakukanlah voting tahap pertama. Hasilnya, opsi gabungan itu tidak bisa diterima. Saat voting tahap pertama itu, Lily Wahid adalah satu-satunya anggota fraksi PKB yang menolak opsi gabungan. Karena itu, ketika semua temannya sesama fraksi berdiri untuk menyatakan setuju terhadap opsi gabungan tersebut, Lily tetap duduk. Sontak, sikapnya itu disambut sorak- sorai kubu penentang opsi gabungan. Lantas, ketika dilakukan voting tahap kedua untuk memilih opsi A atau C, Lily kembali menunjukkan sikap berbedanya. Dia satu-satunya anggota FPKB yang memilih opsi C.