Lima Bandara Ini Disasar Tim Investigasi
Kedua adalah Principal Operatian Inspector (POI) yang bertugas di AirAsia. Di setiap maskapai Kemenhub mempunyai satu orang POI.
Tak hanya di Kemenhub, penonaktivan karyawan juga dilakukan di PT Angkasa Pura (AP) I Cabang Juanda dan Perum Air Navigation (Air Nav) Indonesia. Untuk Air Nav ada tiga karyawan. Yakni GM air nav surabaya, manajer Air Traffic Service (ATS) Operation Surabaya, dan Senior Manager Air Traffic Flow Management (ATFM) dan ATS kantor pusat perum Air Nav.
Sedangkan di PT Angkasa Pura I, ada dua orang yang dimutasi. Yakni Departemen Head Operation PT AP I cabang bandara Juanda dan Section Head AMC PT AP I juanda.
Dari pejabat yang dicopot itu, ada dua berasal dari Juanda. Sebelum menjabat Direktur Angkutan Udara, Alwi menjabat sebagai Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Juanda. Kemungkinan besar, Alwi mengetahui praktik mafia penerbangan di bandara yang terletak di Sidoarjo itu.
Menanggapi itu, Alwi mengaku, saat memimpin, Otban Juanda tidak ada masalah. Malah, Otban Juanda menjadi yang terbaik dari 68 instansi yang lain. "Tidak, saat saya pimpin selama dua tahun tujuh bulan, Otban Juanda menjadi yang terbaik. Itu apes aja," jelasnya.
Dia menambahkan, mutasi atau penonaktifan itu hal yang biasa. Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus siap untuk diperiksa. "Namanya PNS harus siap dimutasi di mana saja," paparnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kemenhub JA Barata mengatakan tujuh pejabat yang di non-aktifkan belum tentu bersalah. Namun, dalam menjalankan tugasnya diduga berperan dalam lolosnya AirAsia QZ8501.
Saat ditanya dari eselon berapa tujuh karyawan itu, Barata enggan menjkawab. "Saya tidak tahu," ucapnya.